Bulu Perindu Sukma
https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSMuyclZRZF-E5jwtOBQjHBauWr8ApIiVvOzvpSnDtVTLyvMhvk_A
Bulu Perindu Asli Kalimantan
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQyXwddpsb8cqY4okcxC2xoHzec4puPCdrX2qxJZBaAcoNT768ZFuRWFBrcZg
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma

mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.



"Bagi Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
Gak banyak-banyak deh, Cuma mo bilang makasih kepada Bapak Hendro Susilo atas bantuannya. Kini istri saya semakin sayang dan perhatian , Buluh perindunya mantabs banget deh pokoknya.

Mondanamondan***@gmail.com
Muhammad Akbar
Karyawan Bank Swasta
Jl. Pahlawan No. 59 Bandung

Awalnya percaya nggak percaya sih. Namun ternyata gadis impianku kini bisa berada di sampingku. Buluh perindu dari Bapak Hendro Susilo memang bisa diandalkan.tempo beberapa hari sudah ada reaksinya Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Hendro S.

Hari Purwanto Jaya
Staff Accounting Perusahaan Asing
Rohmat _ megacom***@yahoo.co.id
SMK Tunggal Cipta, Sambirejo, Barukan, Manisrenggo


Ragu pada saat melihat-lihat di google karena memang sangat banyak yang menawarkan Buluh Perindu. Belum lagi komentar dari orang-orang yang bernada “miring” ditambah lagi dengan pengalaman pahit product sejenis yang tidak bereaksi apa-apa membuat saya menjadi malas. Tapi entah kenapa dengan Bapak hendro Susilo ini saya merasakan ada yang berbeda, akhirnya saya putuskan untuk mencoba menggunakan Buluh Perindu dari bapak Hendro Susilo dengan modal spekulasi. Kalau berhasil ya Alhamdulilah jika masih gagal ya sudahlah namanya juga usaha. Beberapa waktu sejak order Buluh Perindu datang sepertinya tidak terjadi perubahan namun saya tetap konsisten menjalanka Ibadah dan senantiasa berdoa dan tidak berapa lama akhirnya masalah saya terselesaikan. Usaha saya lancar jaya..

Dedi Mulyono
Pengusaha Bisnis Retail
Hallibrezekimelim***@yahoo.com
Jl.Jend.Sudirman no.32 Makasar


Mohon maaf kepada Bapak Hendro Susilo, awalnya saya sempat meremehkan Buluh Perindu dari Bapak karena pengalaman buruk saya menggunakan Buluh Perindu dari orang lain tidak berhasil. Berkat saran- saran dari Bapak untuk menjalankan amalan-amalan ibadah dengan konsisten akhirnya saya dapat menyelesaikan masalah yang mendera saya. Buluh Perindu dari Bapak Hendro Susilo memang manjur. Terimakasih
Titik _ titikban***@plasa.com
Jl. Gajah Mada, Bangil, Jawa Timur

Akhirnya Hutang Gue bisa gue cicil memang hebat resep dari mas Hendro Susilo. Maju terus Buluh Perindu nya ya mas.
Binsamdonysemestar***@plasa.com
Jl. Raya Cetho - Sukuh, Karanganyar

Mas Hendro, Masalah sudah terselesaikan, terimakasih banyak. Jempolan memang Buluh Perindunya. alhamdulillah istri saya yang pergi sudah kembali ke rumah dan keluarga kami semakin harmonis.
Roihanabadipuls***@ymail.com
Tuban, Jawa Timur

Bener-bener beda, syarat ndak repot, Buluh Perindunya bisa diwarisin lagi. Dimana coba bisa nemu produk seperti ini. Btw terimakasih kang Hendro Susilo. Masalah yang lalu kini tinggal masa lalu. Sekarang saatnya menikmati kehidupan yang baru. Suamiku sudah tidak suka selingkuh lagi, dan semakin betah di rumah setelah pulang dari kantor.
dewi _ mutia***@yahoo.com
Playen, Gunungkidul

Asalkan sabar dan terus berupaya semuanya akan bisa teratasi. Yang penting jangan menyerah dan tetap lakukan amalan-amalannya dan tunggu hasilnya. Di di usia yang ke 38 tahun akhirnya saya mendapatkan istri yang cantik . Saya tidak ragu untuk merekomendasikan produk Bapak Hendro Susilo yang terkenal dengan Buluh Perindunya.
Sanudin _ sanu***@yahoo.com
Jl Parakan Paat 3 no 142 Rt 01 Rw 07 Kel Cis Endah

Jadi gak takut nih mo nyicil barang-barang, semuanya bisa terlunasi kok sekarang. Penghasilan udah nambah, memang gak banyak banget tapi alhamdulillah . Terima kasih Pak Hendro udah bantuin. dan saya semakin rajin berinfak atas saran pak Hendro Susilo
imronmuslimin***@gmail.com
Ds. Tegalrejo RT 03 / RW 02 Kec. Merakurak, Tuban

Mau kasih testimoni apa ya? Susah juga kalo gak nyobain sendiri. Pokoke Buluh Perindu. Top markotop deh Mas Hendro nya..
MrMmultisejaht***@rocketmail.com
Kp. Cibogo RT 01 RW 01 Ds. Sukajadi.

Pembayaran dapat di lakukan ke salah satu rekening di bawah ini:
Bank BCA Kantor Cabang: KCU Bukit Barisan
No. Rekening : 3831172434
Nama Pemilik : Hendro Susilo
Bank Mandiri Kantor Cabang: KCP Medan Simpang pos
No. Rekening : 105-00-1057268-7
Nama Pemilik : Hendro Susilo

setelah transfer harap konfirmasi sms ke no 082164632944 ( Hendro Susilo ) sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu. bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS Code Resi Paket pengiriman anda dapat di lihat di " CEK STATUS PENGIRIMAN " di bawah ini

JNE:

TIKI:

POS:

dengan cara memsukkan nomor barcode/resi pengiriman yang akan saya berikan kepada anda melalui email/sms NB: untuk pemohon agar terlebih dahulu mengirimkan email atau sms ke alamat buluperindusukma@gmail.com dan jika ingin kontak langsung hub atau sms ke no 082164632944
terima kasih.
Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
http://1.bp.blogspot.com/-8BAsisHo2jQ/UCi1VuTIDNI/AAAAAAAAAUU/5WZmy7n-EM8/s1600/1.png
http://2.bp.blogspot.com/-rCBFabYesko/UCX0G42HkcI/AAAAAAAAATs/rp_Lnm_moZI/s1600/SAM_0311.JPG

http://3.bp.blogspot.com/-wcICZA7cex8/UP0_fHW0PiI/AAAAAAAAABg/ELNlcP2U7w0/s1600/Pancur+Batu-20130121-00933.jpg

demi-keperawanan-aku-jalani-ritual-gaib.html

Bookmark and Share

Penulis: IVAN SURYANA





Kisah mistis ini d oleh Lia Amalia di Bandung. Karena gundah memikirkan ketidakperawanannya, mojang priangan ini nekad melakukan sebuah ritual mistis yang disebutnya dengan nama Mustika Sutra Garba. Bagaimana kisahnya? Berikut ini kesaksian Lia kepada Penulis…..

Pengalaman traumatik itu nyaris menghempaskan mimpi-mimpiku tentang keindahan cinta. Bahkan, seumur-umur aku tak pernah berani membayangkan apa arti kemesraan yang sebenarnya. Seks bagiku adalah sesuatu yang menakutkan, sekaligus menjijikan. Persepsi inilah yang kemudian membentuk karakterku menjadi seorang gadis yang dingin. Ya, tak ada secuilpun keinginan di hatiku untuk memiliki kekasih, apalagi mengharapkan sentuhan kemesraan dari seorang pria idamanku.

Semua persepsi negatif tentang seks yang sempurna menghuni batinku itu terbentuk akibat sebuah pengalaman yang sangat tragis, bahkan mungkin menjijikan sekali. Hal itu terjadi ketika aku baru duduk di bangku kelas 1 SMA. Sama sekali tidak pernah terlintas dalam benakku, seseorang yang selama ini begitu penuh perhatian terhadap diriku, ternyata telah membenamkanku di dalam lumpur kenistaan.

Malam itu, semuanya berlangsung bagai neraka. Ketika aku tengah tertidur pulas, lelaki itu datang. Dia menindih tubuhku, dan membekap mulutku. Nafasnya yang memburu itu menyapu wajahku, yang ketika itu bangun dengan ketakutan.

"Diam, atau semua orang akan tahu tentang apa yang kita lakukan malam ini?”

Dia mengancamku. Ya, Tuhan! Aku menganal suaranya. Ya, orang yang tengah menindih tubuhku dengan nafas penuh nafsu itu tak lain adalah Kak Riko. Dia adalah Kakak tiriku. Dia lahir dari isteri papaku terdahulu yang telah lama meninggal dunia.

Serasa tak percaya, untuk beberapa saat lamanya aku tidak berusaha memberontak. Namun, dengan barnafsu Kak Riko mencium wajah dan leherku, bahkan dua bukit kembar di atas dadaku.

"Kak, jangan…!" aku coba memohon.

Namun, dia seperti srigala kelaparan yang baru mendapatkan mangsa. Dengan bernafsu dia malah menarik gaun tidurku hingga sobek. Gerakannya pun semakin buas sampai nafasku dibuat sesak. Dengan sekuat tenaga kucoba membanting tubuhnya. Namun, Kak Riko yang atletis itu memang bukanlah lawanku. Tenaganya yang kuat membuatku tak berdaya.

Malam itu, aku benar-benar seperti seekor kelinci di mulut srigala kelaparan. Setelah kehabisan tenaga untuk menyelamatkan diri, aku coba mencari pertolongan dengan berteriak. Namun apalah artinya, sebab tangan Kak Riko yang kuat itu telah membekap mulutku dan menguncinya. Karena kalap dibakar birahi, dia bahkan tak perduli ketika telapak tangannya kugigit kuat-kuat. Dia sepertinya tak merasa kesakitan sama sekali.

Yang terjadi selanjutnya tentu gampang diterka. Dengan gairah yang membara, Kak Riko memacuku. Dia sama sekali tak perduli pada rintihan dan tangisku.

Segalanya memang berlangsung begitu cepat. Aku sama sekali tak menyangka kalau Kakak tiriku yang selama ini begitu perhatian dan sangat meyayangiku ternyata telah tega memperkosaku. Malam itu kehancuran begitu jelas membayang dalam pelupuk mataku.

Saat tergolek lemah di atas pembaringanku yang telah bernoda darah perawan, kutampari wajah Kak Riko. Dia hanya meringis menangis sakit.

"Maafkan aku, Lia. Aku hilap!" katanya, getir.

Aku tersudut di dinding kamar dengan air mata yang mengalir deras. Kak Riko meninggalkanku sambil berkali-kali meninju sendiri wajahnya. Dan sejak itu, aku begitu membencinya. Bahkan kemudian aku meminta Mamaku untuk mengirimku ke Bandung, ke rumah Nenekku, dan melanjutkan sekolah di sana.

Mulanya Mama dan Papa tiriku menolak keinginanku untuk pindah ke rumah Nenek ke Bandung. Namun, dengan alasan ingin menjaga Nenek, akhirnya mereka mengijinkannya.

Kak Riko sendiri merasa kebaratan dengan keputusanku itu. "Biar aku saja yang pergi dari rumah ini. Aku bisa pindah ke Jogya dan tinggal bersama Eyang Kakungku di sana," katanya, coba membujukku.

Tapi, aku sudah benar-benar muak dengannya. Apapun yang dikatakannya sama sekali tak membuat sikapku berubah. Bahkan seumur hidup aku tak ingin lagi melihat lelaki bernama Riko Prasetyo, yang dulu kuanggap sebagai seorang kakak yang baik hati terhadap adiknya itu. Dia tidak hanya menyakiti tubuhku dan hatiku, namun dia juga telah menghancurkan masa depanku….

***



Peristiwa pemerkosaan yang terjadi persis di tengah malam itu memang sungguh bagaikan monster yang seumur hidup selalu membuatku ketakutan. Ya, aku mengalami trauma yang sangat dalam, sampai-sampai aku selalu merasa jijik bila membayangkan seorang pria menyentuh tubuhku, dan bermesraan dengannya. Karena itu adalah wajar jika semenjak SMA hingga duduk di bangku perguruan tinggi tak pernah sekalipun aku berpacaran. Padahal, tak sedikit pria yang naksir berat padaku. Namun, jangankan membalas cinta mereka, mimpi ngobrol berduaan dengan mereka saja rasanya begitu menjijikan.

Sampai kemudian aku lulus menjadi Sarjana dan bekerja di sebuah perusahaan agen properti, mimpi untuk mempunyai kekasih itu tak pernah terlintas walau secuilpun. Padahal, menjelang usia 28 tahun, aku sudah sangat pantas menjadi isteri dan ibu dari seorang anak. Tapi apa boleh buat, aku sungguh-sungguh tak berseeara pada lelaki, terlebih bila ingatanku melayang pada kejadian malam itu. Rasanya, semua lelaki adalah makhluk yang sangat kejam dan tak patut diberi perhatian.

Barangkali, pendirianku itu memang salah. Tapi, siapa yang akan mampu mengobati luka hatiku akibat perbuatan Kak Riko yang sedemikian kejam dan menyakitkan? Sungguh, tak seorangpun yang mampu melakukannya. Termasuk Kak Riko, yang akhirnya memilih bekerja dan tinggal di Amerka karena dia mengaku merasa malu dan sangat berdosa telah menodai diriku. Pengorbanan Kak Riko itu sama sekali tak cukup. Apalagi dia tak mungkin bisa mengembalikan kesucian diriku.

Aku telah mengubur dalam-dalam semua mimpi untuk menjalani kehidupan normal sebagai seorang wanita yang bersuami dan melahirkan anak-anak. Persepsiku tentang seks yang menakutkan dan menjijikan itu benar-benar tak dapat diubah lagi. Namun, semua ini akhirnya harus kukaji ulang ketika aku diperkenalkan oleh Nenek dengan seorang pria bernama Gusman. Sikapnya yang begitu simpatik membuatku cukup terkesan kepadanya. Namun, bukan semata hal ini yang membuatku harus bertempur habis-habisan untuk merubah persepsiku tentang seks dan perkawinan. Adalah keinginan Nenek yang membuatku terpaksa harus menyerah.

"Sebelum meninggal, Nenek ingin melihat kau menikah, Lia. Nenek mohon, terimalah ramalan Gusman. Dia anak yang baik dan dari keturunan baik-baik juga. Kakeknya masih memiliki hubungan kerabat dengan keluarga kita," pinta Nenek dengan penuh harap.

Aku tak mungkin bisa melawan keinginan Nenek, sebab dialah yang selama ini menjadi tumpuan hidupku sejak peristiwa malam itu menimpaku. Lagi pula, benar yang dikatakan Nenek. Gusman adalah seorang pria yang baik. Sejak setengah tahun mengenalnya, dan kami sering pergi berduaan, tak pernah sekalipun dia bertindak tak senonon pada diriku. Bahkan, menyentuh wajahku saja belum pernah dilakukannya. Dia begitu menghormatiku. Dia begitu menjunjung drajatku sebagai seorang wanita. Tak hanya itu, dia juga seorang pria yang telah mapan. Taraf pendidikannya cukup tinggi, begitupun dengan status sosial ekonominya. Dia adalah seorang pengusaha muda yang sukses. Dengan ketampanan dan kedudukannya aku yakin dia bisa mendapatkan calon pendamping hidup yang melebihi diriku. Namun, Gusman mengaku tak bisa jatuh cinta ke wanita lain selain diriku.

Lantas, haruskah aku menyamakan Gusman seperti Kak Riko atau pria-pria pengumbar syahwat lainnya?

Aku mencoba untuk bersikap bijak. Setidaknya, aku mencoba menempatkan Gusman sebagai suatu pengecualian. Dengan niat untuk membahagiakan Nenekku yang telah renta, aku memang harus mengubah penderianku selama ini.

Akhirnya, aku menerima lamaran Gusman. Namun, keputusan ini akhirnya melahirkan kegamangan baru dalam diriku. Ya, aku begitu takut jika Gusman yang pria bertipe konvensional itu tiba-tiba mempermasalahkan status keperawananku. Sebagai seorang yang masih kuat memegang tradisi, Gusman tentu akan sangat kecewa bila tahu kalau aku sudah tak perawan lagi akibat kebejatan yang dilakukan Kak Riko di malam jahanam itu.

"Kita kan sama-sama berasal dari keluarga menak (bangsawan Sunda-Red) yang terpandang. Karena itu aku yakin kau seorang gadis yang sangat memegang kehormatan. Ya, aku sangat mendambakan kesucian tubuh seorang wanita seperti dirimu, sebab itu jauh lebih berharga dari apapun."

Kata-kata Gusman itu selalu terngiang-ngiang dalam gendang telingaku. Akupun merasa semakin gamang. Mengapa tidak dari dulu Gusman mengatakan hal itu, sehingga aku tidak dibuat merasa dikejar-kejar kesalahan? Mengapa Gusman mengatakan hal tersebut setelah aku resmi menerima pinangan kedua orang tuanya? Lantas, apakah aku harus membatalkan rencana pernikahan antara aku dengan dirinya?

Tidak mungkin! Kalau hal ini yang kutempuh, berarti aku telah mencorengkan aib di muka keluargaku. Bisa jadi juga ini membuat Nenekku akan sangat kecewa, dan secara langsung berarti juga aku telah melukai batinnya. Lalu, apa yang harus aku lakukan?

Aku benar-benar bingung menghadapi hal ini. Untunglah di tengah kebingungan ini ada Neni, sehabatku semasa kuliah. Dialah yang memberikan solusi padaku. Meski hal itu sangat naif, namun mau tak mau aku harus mencoba jalan keluar yang diberikan Neni.

Kata Neni, dia kenal dengan seorang paranormal yang bisa meracik benda gaib yang berkhasiat untuk mengembalikan keperawanan. Mulanya, aku sangat sulit percaya. Namun, mendengar cerita Neni yang menyebutkan kalau salah seorang sepupunya pernah membuktikan kehebatan benda tersebut, maka aku pun mencoba untuk mempercayainya.

"Sepupuku itu punya kasus yang hampir sama seperti dirimu. Alhamdulillah, semuanya berjalan sukses berkat bantuan paranormal itu," tegas Neni.

"Apa mungkin seorang wanita yang telah diperkosa bisa kembali seperti perawan?" desakku.

"Aku mendengar semua dari mulutnya sendiri. Pokoknya, malam pertamanya sukses, nggak ada komplin dari suaminya yang juga ortodoks seperti Gusman, calon suamimu itu," tegas Neni lagi.

Karena cerita Neni yang begitu meyakinkan, akhirnya aku mau juga berkunjung ke rumah paranormal yang asli orang Banten itu. Singkat cerita, paranormal yang akrab disapa Pak Amung itu memberiku sebuah benda yang disebutnya sebagai Mustika Sutra Garba. Benda itu bentuknya seperti ikat pinggang, atau persisnya angkin yang terbuat dari kain putih. Menurut Pak Amung, di dalam angkin ini terdapat berbagai racikan benda-benda gaib, seperti Buluh Perindu dan Getah Sutra. Cara membuatnya juga tidak sembarangan, melainkan harus dengan lelaku puasa mutih selama 10 hari.

Angkin tersebut harus aku pakai sebelum 40 hari 40 malam sebelum tiba saat pernikahanku dengan Gusman. Jadi, selama 40 hari 40 malam aku harus mengikatkan apa yang disebut sebagai Mustika Sutra Garba itu di pinggangku. Bahkan pada saat duduk di pelaminanpun aku harus memakainya. Pas memasuki malam pertama barulah angkin tersebut harus aku buka.

"Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, Alhamdulillah hasilnya sukses. Yang penting, kamu harus yakin seratus persen. Mudah-mudahan syareat ini berjodoh denganmu," kata Pak Amung, seperti menebar angin surga.

Walau sedikit agak sinting, aku berusaha keras untuk meyakini kehebatan dari benda mistis bernama Mustika Sutra Garba itu. Alhasil, akupun menggunakan benda itu selama 40 hari 40 malam sampai pas malam pertama. Selama waktu tersebut, aku tak pernah melepaskan benda tersebut, termasuk ketika mandi.

Pas malam pertama, sesuai dengan petunjuk Pak Amung, Mustika Sutra Garba aku lepas sambil berandam di air kembang tujuh rupa yang telah dimantrai oleh Pak Amung. Hasilnya?

Benar-benar menakjubkan. Seprai ranjang pengantinku ternoda oleh darah perawan, dan Kang Gusman, suamiku, benar-benar percaya bahwa mahkotaku ini masih suci.

Entah bagaimana hal ini bisa terjadi. Mungkin, inilah bukti kalau terapi gaib yang dilakukan oleh Pak Amung lewat Mustika Sutra Garba memang benar-benar ampuh. Aku sangat berterima kasih padanya. Berkat kelebihan ilmu Pak Amung, aku terbebas dari ketakutan yang begitu panjang menghantui hari-hariku.

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment